Percakapan Terbaru Pilot Malaysia Airlines
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Otoritas Malaysia mengubah
kalimat terakhir dalam percakapan antara kontrol lalu lintas udara dan
kokpit Malaysia Airlines yang hilang sejak 8 Maret.
"Baiklah, selamat malam," merupakan percakapan terakhir yang diucapkan kokpit pesawat yang mengangkut 239 penumpang tersebut. Namun otoritas Malaysia merevisi kalimat tersebut karena masih ada percakapan lanjutan.
"Selamat malam Malaysia tiga tujuh nol,", diungkapkan oleh pesawat dengan nomor penerbangan MH370 setelah kalimat sebelumnya.
"Kami ingin mengkonfirmasi percakapan terakhir antara ATC dan kokpit MH370 pada 01.19 waktu Malaysia adalah 'Selamat malam Malaysia tiga tujuh nol'," tulis pernyataan Departemen Penerbangan Sipil Malaysia Senin (31/3) waktu setempat, seperti dilansir Air Traffic Management.
Koreksi dari pejabat Malaysia ini dilakukan karena menghadapi kritik keras atas penanganannya mencari pesawat yang hilang, terutama dari keluarga penumang Cina. Malaysia dituduh telah menahan informasi dan melonggarkan pencarian.
Percakapan sebelumnya dinilai lalu 'standar'. Selain itu ada indikasi kalimat tersebut disebutkan di bawah pemaksaan.
Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein menyatakan masih melakukan investigasi terkait siapa yang mengucapkan kata-kata terakhir tersebut. Sebelumnya Malaysia Airlines menyatakan kata-kata terakhir diyakini berasal dari co-pilot. Otoritas akan segera merilis percakapan lengkap pada pertemuan selanjutnya dengan keluarga penumpang.
"Baiklah, selamat malam," merupakan percakapan terakhir yang diucapkan kokpit pesawat yang mengangkut 239 penumpang tersebut. Namun otoritas Malaysia merevisi kalimat tersebut karena masih ada percakapan lanjutan.
"Selamat malam Malaysia tiga tujuh nol,", diungkapkan oleh pesawat dengan nomor penerbangan MH370 setelah kalimat sebelumnya.
"Kami ingin mengkonfirmasi percakapan terakhir antara ATC dan kokpit MH370 pada 01.19 waktu Malaysia adalah 'Selamat malam Malaysia tiga tujuh nol'," tulis pernyataan Departemen Penerbangan Sipil Malaysia Senin (31/3) waktu setempat, seperti dilansir Air Traffic Management.
Koreksi dari pejabat Malaysia ini dilakukan karena menghadapi kritik keras atas penanganannya mencari pesawat yang hilang, terutama dari keluarga penumang Cina. Malaysia dituduh telah menahan informasi dan melonggarkan pencarian.
Percakapan sebelumnya dinilai lalu 'standar'. Selain itu ada indikasi kalimat tersebut disebutkan di bawah pemaksaan.
Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein menyatakan masih melakukan investigasi terkait siapa yang mengucapkan kata-kata terakhir tersebut. Sebelumnya Malaysia Airlines menyatakan kata-kata terakhir diyakini berasal dari co-pilot. Otoritas akan segera merilis percakapan lengkap pada pertemuan selanjutnya dengan keluarga penumpang.